Jakarta, Volumedia – Apakah kamu termasuk orang yang menanggung biaya hidup orang tua sekaligus keluargamu? Jika iya, selamat kamu adalah orang yang berada dalam generasi sandwich.
Ngomongin soal sandwich pasti yang terbayang di benak kita adalah roti lapis yang diisi dengan telur, daging, sayuran, ataupun selai yang pastinya nikmat. Eits, tapi kalo sandwich yang satu ini jauh dari kata nikmat lho!
Pasti rasanya udah gak asing lagi ketika hari pertama gajian tapi uangnya langsung habis untuk bayar kebutuhan ini dan itu. Layaknya roti lapis, kamu berada di tengah-tengah terhimpit secara finansial di antara dua roti yang bisa jadi orang tua, adik, kakak, maupun anak buat kamu yang sudah berkeluarga.
Generasi Sandwich Adalah
Istilah ini pertama kali muncul pada tahun 1981 oleh seorang Profesor yang juga menjabat sebagai direktur praktikum di University Kentucky, Lexington, Amerika Serikat, yaitu Dorothy A. Miller. Generasi sandwich mengacu pada generasi dewasa yang memiliki tanggung jawab untuk merawat tiga generasi sekaligus, yakni orang tua mereka, diri mereka sendiri, dan anak-anak mereka.
Banyak faktor yang bisa menjadi penyebab lahirnya generasi roti lapis satu ini diantaranya, kegagalan finansial orang tua, pengelolaan uang yang kurang baik sehingga tidak adanya dana pensiun atau dana hari tua pada orang tua, perilaku konsumtif, pendapatan yang rendah, biaya hidup yang tingga, ataupun meneruskan peninggalan generasi sebelumnya menjadi generasi sandwich.
Baca juga: Apa Itu Duck Syndrome? 5 Tips Mengatasinya
5 Cara Keluar dari Generasi Sandwich
Memang gak mudah untuk melakukannya tapi, bukan berarti kamu gak bisa melepaskan diri dari lingkaran ini. Kunci utama untuk keluar dari generasi sandwich adalah perencanaan dan pengaturan keuangan yang baik. Hal tersebut dapat kamu lakukan dengan 5 cara dibawah ini:
- Mencatat keuangan
Dengan mencatat keuangan, pendapatan dan pengeluaran kamu akan jauh lebih mudah untuk di pantau. Gak cuma itu aja, dengan rutin melakukan pencatatan, kamu juga dapat melakukan evaluasi pengeluaranmu sehingga dapat menghilangkan pengeluaran yang dirasa tidak urgent.
- Memiliki tabungan
Buat kamu yang terhimpit dalam situasi ini memang akan sulit untuk menyisihkan uang untuk menabung. Tapi mulailah untuk menabung meskipun dalam nominal yang kecil. Kamu juga dapat menabung sesuai dengan kebutuhan kamu di masa depan seperti dana pensiun, tabungan pernikahan, tabungan pendidikan anak, dan lainnya.
- Mengurangi gaya hidup konsumtif
Siapa nih yang doyan beli ini itu dengan alasan self reward? Membeli sesuatu barang untuk diri sendiri memang dapat dianggap sebagai sebuah reward kepada diri sendiri.
Tapi, self reward ini gak bisa kamu jadikan alasan untuk kamu memiliki gaya hidup yang konsumtif. Kamu harus bisa menentukan prioritas dalam menyusun biaya hidup kamu.
Kamu gak mau kan terlalu banyak memberikan hadiah pada diri kamu saat ini sampai lupa bahwa hidup tak berakhir hari ini saja?
- Memiliki asuransi kesehatan
Ada sebuah ucapan yang mengatakan bahwa ruang yang paling seram di rumah sakit bukanlah ruang mayat melainkan ruang administrasi dan yap, kesehatan adalah sesuatu yang mahal memang benar adanya.
Kesehatan merupakan hal yang wajib kita jaga dalam hidup. Semakin bertambahnya usia tentu saja kekuatan dan imun tubuh dapat menurun dan berakhir memudahkan kita untuk terkena penyakit.
Tak bisa dipungkiri bahwa biaya rumah sakit bukanlah hal yang murah, karena itu disarankan untuk memiliki asuransi kesehatan. Dengan memiliki asuransi kesehatan kamu gak perlu lagi pusing untuk memikirkan biayanya setiap harus ke rumah sakit.
- Menambah sumber penghasilan
Seluruh pendapatan kamu dirasa belum cukup untuk memenuhi kebutuhan kamu? Mau gak mau hal yang harus kamu lakukan adalah menambah sumber penghasilan yang lain.
Mulailah dari hal-hal yang kamu suka, misalnya buat kamu yang suka menulis, kamu bisa menjadi freelancer content writer, ataupun buat kamu yang suka design, kamu bisa membuka commission dan menjual karyamu. Dan masih banyak hal lainnya yang bisa kamu lakukan ketika kamu bisa melihat peluang.
Pada akhirnya, berada dalam generasi sandwich memang bukanlah hal yang mudah. Kamu diharuskan untuk bekerja ekstra dibandingkan teman-temanmu. Tak hanya untuk menghidupi diri sendiri, tapi kamu juga diharuskan untuk membantu menghidupi orang tua, adik, ataupun anakmu.
Percayalah, gak ada hal yang gak mungkin di dunia ini. Kamu juga bisa terlepas dari rantai yang menyiksa ini. Semangat untuk kamu yang menjadi tulang punggung tiga generasi!