Jakarta, Volumedia – Teknologi informasi dan komunikasi di era saat ini memang bergerak sangatlah cepat. Kini, telah diluncurkan sebuah aplikasi baru Threads Instagram yang dirilis oleh Meta, perusahaan dibawah naungan Mark Zuckerberg.
Threads oleh Instagram ini baru saja dirilis pada Rabu (5/7) waktu Amerika Serikat atau Kamis (6/7) waktu Indonesia.
Berbeda dengan Instagram yang berfokus pada media gambar atau video, Threads merupakan sebuah platform yang memungkinkan untuk para penggunanya membagikan kabarnya berbasis teks. Selain itu, dalam satu status atau threads, penggunanya juga dapat mengunggah tautan, foto, maupun video yang berdurasi maksimal 5 menit.
Tentunya untuk kamu pengguna media sosial Twitter, tentunya tidak akan asing lagi dengan tampilan dan konsep yang dimiliki oleh Threads ini.
Cara Buat Akun Threads Instagram
Uniknya, Thread merupakan “saudara” dari Instagram dimana para pengguna Instagram akan sangat mudah untuk menghubungkan aplikasi Threads ini dengan akun Instagram penggunanya.
Intip cara buat akun Threads melalui Instagram dibawah ini ya!
- Unduh aplikasi Threads Instagram dari App Store atau Google Play Store.
- Buka aplikasi.
- Secara otomatis, aplikasi Threads akan terhubung dengan Instagram.
- Lakukan registrasi dengan akun Instagram yang tersedia.
Kamu cukup memilih menu ‘Switch Account‘ atau ‘Ganti Akun’ untuk menyesuaikan antara profil Instagram kamu dengan Threads.
- Klik opsi ‘Import from Instagram‘. Secara otomatis, profil Instagram akan tersalin ke Threads.
- Klik ‘Continue‘ atau lanjutkan.
- Pilih tipe akun Threads Anda, apakah akan dibuat terlihat untuk publik atau dikunci.
- Kamu bisa mengikuti semua akun yang diikuti di Instagram atau mengurasi akun-akun terbaru.
- Klik ‘Join Threads‘ atau ‘Gabung dengan Threads’.
- Akun Threads sudah aktif dan bisa mulai kamu gunakan
Perbedaan Aplikasi Threads dan Twitter
Meskipun sama-sama menjadi media sosial yang text-based, keduanya tetap memiliki perbedaan masing-masing.
Dari segi penampilan, Threads Instagram ini tampil sederhana yang membuat kesan clean-look semakin terasa.
Kamu dapat berinteraksi dengan pengguna lainnya menggunakan fitur-fitur seperti tanda hati (like), komentar, unggah kembali (reupload) dan bagikan unggahan tersebut baik ke Instagram Story, Feed, copy link, atau bagikan via platform lainnya.
Menjadi “saudara” dengan aplikasi Instagram tentunya membawa aplikasi satu ini sangatlah ter-connect satu sama lain.
Untuk dapat memiliki akun Threads, kamu diwajibkan untuk memiliki akun Instagram terlebih dahulu. Selain itu, nama akun atau username yang tertera pada Threads pun mengikuti dengan nama akun yang kamu gunakan pada aplikasi Instagram.
Baca juga: 4 Fitur Utama TikTok Creative Center, Fitur TikTok Untuk Mengamati Trend Terbaru
Akun yang kamu blokir pada Instagram juga langsung otomatis terblokir di aplikasi Threads Instagram ini.
Threads juga dilengkapi dengan fitur hidden words dimana para penggunanya dapat memblokir kata maupun frasa agar tidak dapat terlihat.
Sayangnya, Threads Instagram ini belum memiliki tampilan yang dapat memudahkan para penggunanya untuk tau topik apa yang sedang hangat dibicarakan.
Tak seperti Twitter yang memiliki fitur “Trends For You” yang memudahkan penggunanya untuk selalu update dengan kondisi yang sedang berlangsung.
Ancaman Baru Untuk Twitter
Twitter dapat dikatakan sebagai salah satu media sosial text-based yang banyak digandrungi oleh masyarakat. Tentunya dengan diluncurkan Threads Instagram ini dapat menjadi sebuah ancaman baru bagi eksistensi Twitter.
Terlebih lagi semenjak beralih kepemilikan, Elon Musk sempat menuai banyak kontroversi atas kebijakan yang diambilnya.
Salah satu yang terbaru adalah adanya pembatasan jumlah view tweet. Sontak, hal ini mampu menjadi alasan bagi para penggunanya untuk beralih ke Threads.
Di dua jam pertama perilisannya, jumlah pendaftar pada aplikasi ini disebut telah mencapai 2 juta. Sementara dalam empat jam pertama setelah diluncurkan, ada lima juta pendaftar yang telah bergabung.
Buat kamu yang sudah bergabung, gimana nih pendapat kamu tentang aplikasi satu ini? Apakah cukup untuk menjadi alasan “hijrah” dari Twitter?
thanks for info