Jakarta, Volumedia – Tak hanya Covid-19, masyarakat lagi-lagi harus kembali bersiaga akan virus baru yaitu Virus Nipah (NiV). Virus Nipah dapat memiliki gejala ringan hingga berat dan menyebabkan kematian. Simak gejala Virus Nipah selengkapnya di bawah ini!
Virus Nipah
Virus Nipah merupakan virus yang menyebar antar manusia dan hewan (virus zoonosis). Dikutip dari akun resmi Kemenkes, virus nipah merupakan virus yang termasuk ke dalam genus Henipavirus dan famili Paramyxoviridae.
Inang dari virus ini merupakan kelelawar buah atau rubah terbang yang merasuk ke dalam famili Pteropodidae. Virus ini dapat menyebar dari hewan ke hewan maupun ke antar manusia.
Selain kelelawar buah, virus ini juga menyebar melalui hewan lain seperti babi, kambing, kuda, kucing, dan anjing.
Baca juga: 5 Rekomendasi Air Purifier Murah Terbaik Tahun Ini!
Penyebaran Virus Nipah
Virus ini dapat menyebar ketika:
Orang atau hewan melakukan kontak langsung dengan cairan tubuh (darah, air liur, air kencing, kotoran) dari hewan yang terinfeksi
Orang atau hewan mengonsumsi makanan sudah yang terkontaminasi dengan Virus Nipah
Gejala Virus Nipah
Gejala virus satu ini dapat berupa gejala ringan hingga berat dan menyebabkan kematian. Gejala Virus Nipah ini biasanya berlangsung 4 – 14 hari setelah tubuh terpapar Virus Nipah. Beberapa gejala Virus Nipah antara lain:
Gejala Virus Nipah (Ringan)
- Demam
- Sakit kepala
- Kesulitan bernapas
- Batuk dan sakit tenggorokan
- Diare
- Muntah
- Nyeri otot dan kelemahan parah
Gejala Virus Nipah (Gejala lanjutan)
- Ensefalitis
- Disorientasi, mengantuk, atau kebingungan
- Kejang
- Koma
Penyebaran Virus Nipah di Dunia
Virus Nipah termasuk kedalam virus yang mematikan. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (AS), kematian dapat terjadi pada 40% hingga 75% dari seluruh kasus.
Di tahun 1998, virus ini berhasil menginfeksi 700 orang dengan 407 kematian di lima negara, yakni Malaysia, Singapura, India, Bangladesh, dan Filipina.
Virus ini kembali hadir pada tahun 2021 di India dan menginfeksi seorang anak berusia 12 tahun yang berakhir dengan kematian.
Tepat pada 12 September 2023, kembali dilaporkan adanya kasus penyakit virus nipah di wilayah yang sama. Hingga pada 18 September 2023, sudah terdapat enam kasus yang dikonfirmasi berasal dari Virus Nipah.
Dari enam kasus tersebut, dua orang dikabarkan meninggal dunia.
Penyebaran Virus Nipah di Indonesia
Sampai saat ini belum ada kabar dan tanda – tanda masuknya maupun penyebaran Virus Nipah yang mematikan ini di Indonesia. Namun, Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kesehatan) meningkatkan kewaspadaan untuk mencegah virus nipah agar tidak masuk ke Indonesia.
Dilansir dari menpan.go.id, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Dirjen P2P) menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor HK.02.02/C/4022/2023 tentang Kewaspadaan Terhadap Penyakit Virus Nipah.
Baca juga: Life is Tuft, Rekomendasi Studio Tufting Jakarta Harga Mulai Rp 300 Ribuan
Cara Mencegah Virus Nipah
Hingga saat ini belum ditemukan anti virus untuk virus mematikan satu ini. Namun, tentunya kamu tetap bisa bersiaga untuk mencegah masuknya virus ini ke tubuh kamu. beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mencegah Virus Nipah antara lain:
- Rutin menjaga kebersihan tangan ataupun bagian tubuh yang sering terkena kontak langsung
- Hindari kontak dengan babi atau kelelawar yang sakit
- Bersihkan dan desinfeksi peternakan babi. Hewan yang terkena virus harus segera dikarantina
- Hindari pohon atau semak tempat kelelawar biasa beristirahat atau tidur.
- Hindari makan atau minum hal-hal yang mungkin terkontaminasi, seperti nira (cairan yang manis yang diperoleh dari batang tanaman seperti tebu, bit, sorgum, mapel, atau getah tandan bunga dari keluarga palma seperti aren, kelapa, kurma, nipah, sagu, siwalan, dan sebagainya.) atau buah-buahan
- Cuci buah sebelum dikonsumsi
- Hindari kontak dengan air liur, darah, atau cairan tubuh lain dari pengidap virus